Shutdown atau Sleep, Mana yang Lebih Baik untuk Mematikan Laptop?

KOMPAS.com - Laptop atau PC memiliki dua mode untuk menonaktifkan atau mematikannya, yaitu mode Shutdown dan Sleep. Mode Shutdown dan Sleep punya efek yang bisa dibilang hampir mirip pada laptop. Ketika pengguna memilih mode Shutdown atau Sleep, cahaya pada layar dan lampu LED di keyboard bakal meredup gelap sebagai pertanda laptop telah mati atau nonaktif.
Kemiripan efek dari kedua mode ini yang membuat beberapa pengguna mungkin menyamakannya. Perlu diketahui, kendati punya efek yang hampir sama, sebenarnya terdapat perbedaan Shutdown dan Sleep. Tindakan Shutdown dan Sleep tidak dapat dipilih sembarangan. Dalam kondisi tertentu, pengguna bisa lebih baik memilih Shutdown atau Sleep.
Perbedaan Shutdown dan Sleep
Supaya bisa memilih Shutdown atau Sleep untuk mematikan laptop dengan benar, pengguna perlu mengetahui dulu perbedaan dari kedua mode tersebut. Lantas, sebenarnya apa bedanya Shutdown dan Sleep? Shutdown dan Sleep bukanlah dua mode yang sama. Dua mode ini punya pebedaan yang signifikan. Mode Shutdown dan Sleep sejatinya memiliki cara kerja atau mekanisme yang berbeda dalam membuat laptop nonaktif.
Shutdown
Mode Shutdown bekerja dengan cara mematikan laptop secara penuh. Saat dimatikan dengan mode ini, laptop benar-benar dalam kondisi nonaktif dan hampir tidak membutuhkan konsumsi daya sama sekali. Memilih opsi Shutdown di laptop juga berarti mematikan seluruh pengoperasian dari software dan hardware.
Aplikasi dan sistem operasi akan sepenuhnya berhenti bekerja ketika pengguna memilih mode Shutdown di laptop. Begitu pula dengan kerja dari RAM, Hard Drive, audio, dan sebagainya, yang bakal dimatikan secara penuh saat mode Shutdown dipilih.
Cara kerja seperti itu berimplikasi pada proses menyalakan atau boot-up laptop. Laptop yang mati dalam mode Shutdown membutuhkan waktu beberapa menit untuk bisa beroperasi ketika kembali dinyalakan. Ini dikarenakan laptop perlu memuat atau mengaktifkan kembali fungsi software dan hardware dari awal.
Sleep
Bila mode Shutdown itu mematikan laptop secara penuh, lantas apa yang terjadi ketika laptop di-Sleep? Saat mode Sleep dipilih, fungsi laptop tidak sepenuhnya mati, masih terdapat beberapa perangkat yang bekerja. Mode Sleep biasanya hanya mematikan tampilan layar, audio, dan beberapa lampu LED pada keyboard atau kamera. Sementara itu, perangkat seperti RAM bakal tetap bekerja.
Dengan mode Sleep, aplikasi yang sedang terbuka di laptop tidak bakal tertutup. Meski tampilan layarnya mati, namun aktivitas pengguna pada aplikasi yang sudah terbuka bakal dialihkan di RAM. Dengan cara kerja seperti ini, ketika mode Sleep diaktifkan maka laptop tetap akan membutuhkan konsumsi daya, beda dengan mode Shutdown.
Perbedaan berikutnya juga terletak pada proses boot-up. Proses menyalakan dan mengoperasikan kembali laptop bakal lebih cepat dalam mode Sleep. Itu bisa terjadi karena RAM tetap dibiarkan bekerja ketika laptop mati pada mode Sleep. Itulah perbedaan Shutdown dan Sleep yang perlu diketahui. Dengan mengetahui perbedaan tersebut, pengguna bakal lebih mudah untuk menentukkan hendak mematikan laptop dengan mode Shutdown atau mode Sleep.
Kapan sebaiknya memilih mode Shutdown atau Sleep?
Dari pemaparan perbedaan di atas, terdapat kondisi tertentu yang dapat menentukan sebaiknya pengguna memilih mode Shutdown atau Sleep untuk menonaktifkan laptop. Dikutip dari How to Geek, mematikan laptop dengan mode Shutdown dapat dipilih saat pengguna sedang tidak bekerja menggunakannya dalam waktu yang cukup lama. Pengguna bisa mematikan laptop dengan mode Shutdown sesekali dalam seminggu.
Misalnya, pada saat akhir pekan atau hari libur kerja. Shutdown dapat dipilih dengan alasan untuk menjalankan fungsi memulai ulang (reboot) guna menyegarkan kembali sistem software dan hardware di laptop. Lalu, mematikan laptop dengan mode Sleep bisa dipilih saat pengguna ingin beristirahat sejenak untuk tidak bekerja menggunakannya dalam waktu yang cukup singkat, misal saat ingin ke kamar mandi, makan, dan sebagainya.
Sleep dapat dipilih dengan alasan agar pengguna bisa langsung menjalankan atau mengoperasikan laptop ketika membutuhkannya kembali setelah beristirahat sejenak. Dalam kasus di laptop berbasis MacOS, apabila pengguna mengaktifkan mode Sleep untuk waktu yang cukup lama (1 hingga 3 jam), biasanya bakal otomatis beralih ke mode Hibernate.
Mode Hibernate semacam ini juga terdapat pada laptop berbasis Windows. Perlu diketahui, laptop yang berada dalam mode Hibernate juga bakal mati dan tidak membutuhkan waktu boot-up selama mode Shutdown. Sebelum laptop memasuki mode Hibernate dan mati, aktivitas pengguna yang berada di RAM bakal dikirim dan disimpan ke Hard Drive dulu.
Dengan demikian, laptop juga tidak perlu mengonsumsi daya terlalu banyak seperti pada mode Sleep. Ketika berada dalam kondisi ingin beristirahat semalam dan melanjutkan pekerjaan di esok hari, mode Hibernate menjadi opsi yang bisa dipilih untuk mematikan laptop.
Itulah penjelasan seputar penggunaan mode Shutdown dan Sleep di laptop, semoga bermanfaat. Dapatkan update berita teknologi dan gadget pilihan setiap hari. Mari bergabung di Kanal WhatsApp KompasTekno. Caranya klik link https://whatsapp.com/channel/0029VaCVYKk89ine5YSjZh1a.
Anda harus install aplikasi WhatsApp terlebih dulu di ponsel. Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
What's Your Reaction?






