Mengapa Mobile Apps Lebih Diminati daripada Website?

Di era serba digital, smartphone sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Aktivitas yang dulu dilakukan melalui komputer atau browser kini beralih ke aplikasi mobile. Mulai dari berbelanja, memesan makanan, memesan transportasi, hingga mengatur keuangan pribadi.
Meski website tetap penting, kenyataannya mobile apps jauh lebih banyak diminati. Laporan Datareportal 2025 menunjukkan, rata-rata orang menghabiskan lebih dari 4,5 jam per hari menggunakan aplikasi mobile, sementara waktu untuk browsing website jauh lebih sedikit.
Kenapa bisa begitu? Berikut penjelasannya.
1. Akses Lebih Cepat dan Praktis
-
Mobile apps hanya perlu sekali diunduh, lalu bisa digunakan kapan saja.
-
Pengguna tidak perlu mengetik alamat atau menunggu browser terbuka.
-
Data inti aplikasi sudah tersimpan di perangkat, membuat loading lebih cepat.
📌 Contoh nyata:
-
Shopee & Tokopedia → Aplikasi belanja yang hanya dengan satu klik bisa langsung checkout, jauh lebih cepat daripada versi website.
-
Grab & Gojek → Aplikasi transportasi dan pesan-antar yang praktis, tinggal buka dan pesan tanpa ribet.
2. Pengalaman Pengguna (User Experience) Lebih Nyaman
Aplikasi didesain khusus untuk layar sentuh smartphone:
-
Navigasi dengan swipe, tap, scroll lebih natural.
-
Desain UI/UX lebih sederhana dan intuitif.
-
Bisa dioptimalkan untuk sistem operasi tertentu (Android/iOS).
Website meski bisa responsive, sering terasa terbatas karena harus menyesuaikan dengan banyak perangkat.
📌 Contoh nyata:
-
Netflix → Aplikasi lebih nyaman dipakai untuk menonton film, karena bisa simpan film offline, sementara di website fitur terbatas.
-
Spotify → Navigasi playlist lebih mudah dibandingkan versi browser.
3. Fitur Tambahan yang Lebih Lengkap
Mobile apps bisa memanfaatkan fitur bawaan smartphone:
-
Push Notification → mengingatkan promo, diskon, atau pesan penting.
-
GPS & Maps → penting untuk layanan transportasi atau delivery.
-
Kamera & Sensor → untuk scan QR code, upload foto, hingga augmented reality.
📌 Contoh nyata:
-
Traveloka → bisa kirim notifikasi check-in dan perubahan jadwal penerbangan.
-
Instagram & TikTok → sangat bergantung pada kamera dan sensor smartphone.
4. Bisa Digunakan Meski Offline
Beberapa aplikasi tetap bisa berjalan tanpa internet, sesuatu yang jarang bisa dilakukan website.
-
Aplikasi catatan, kalender, dan e-book masih bisa diakses offline.
-
Website hampir selalu butuh koneksi internet.
📌 Contoh nyata:
-
Google Translate → bisa digunakan meski tanpa internet dengan mengunduh bahasa tertentu.
-
Kindle → bisa membaca buku meski tidak terhubung ke jaringan.
5. Personalisasi Lebih Baik
Mobile apps bisa menyimpan preferensi pengguna dengan lebih detail.
-
Rekomendasi produk atau musik berdasarkan riwayat penggunaan.
-
Mode malam/siang sesuai kebiasaan.
-
Notifikasi disesuaikan dengan minat pengguna.
📌 Contoh nyata:
-
TikTok → algoritma personalisasi konten sangat kuat, membuat pengguna betah berlama-lama.
-
Shopee → menampilkan rekomendasi barang sesuai pencarian terakhir.
6. Meningkatkan Engagement dan Retensi
Orang lebih sering kembali membuka aplikasi daripada website.
-
Ikon aplikasi selalu terlihat di layar smartphone.
-
Push notification mengingatkan secara langsung.
-
Proses login otomatis membuat pengguna lebih betah.
📌 Fakta menarik:
-
Menurut Statista 2025, 85% waktu penggunaan smartphone dihabiskan untuk aplikasi, bukan website.
7. Keamanan Lebih Terjamin
Mobile apps biasanya punya sistem keamanan tambahan:
-
Login dengan sidik jari atau Face ID.
-
Data lebih terlindungi dengan enkripsi bawaan OS.
-
Terhubung langsung dengan toko aplikasi resmi (Play Store/App Store).
Sementara website sering lebih rawan terkena phishing dan serangan siber.
📌 Contoh nyata:
-
Mobile banking apps seperti BCA Mobile, Livin’ by Mandiri, dan Jenius → dilengkapi autentikasi biometrik yang lebih aman.
8. Kisah Sukses Bisnis Lewat Mobile Apps
-
Gojek → awalnya hanya layanan ojek online lewat call center, kini sukses jadi super app dengan transportasi, pesan makanan, hingga dompet digital.
-
Shopee → fokus pada mobile-first sejak awal, sehingga lebih unggul dibanding beberapa kompetitor yang hanya mengandalkan website.
-
Dana & OVO → dompet digital yang mempermudah transaksi tanpa kartu, populer karena praktis di mobile.
Tanpa aplikasi mobile, mungkin brand-brand ini tidak akan sebesar sekarang.
9. Apakah Website Tidak Penting?
Meski mobile apps lebih diminati, website tetap relevan.
-
Website penting untuk branding, SEO, dan akses universal (bisa dibuka dari perangkat apapun).
-
Mobile apps lebih fokus ke loyalitas pengguna dan engagement jangka panjang.
👉 Idealnya, sebuah bisnis sebaiknya punya keduanya:
-
Website → untuk menjangkau audiens luas.
-
Mobile App → untuk menjaga interaksi pengguna agar lebih sering kembali.
Kesimpulan
Mobile apps lebih diminati dibandingkan website karena menawarkan:
✅ Akses cepat dan praktis.
✅ User experience lebih baik.
✅ Fitur tambahan yang memanfaatkan teknologi smartphone.
✅ Bisa digunakan offline.
✅ Personalisasi dan keamanan lebih unggul.
✅ Engagement lebih tinggi.
Di masa depan, tren ini kemungkinan akan semakin kuat, terutama dengan perkembangan teknologi seperti AI, AR, dan integrasi IoT yang lebih mudah diterapkan lewat aplikasi mobile.
What's Your Reaction?






